Kerbau Rawa Kalimantan

Kerbau Rawa Kalimantan

Kerbau rawa kalimantan atau yg memiliki nama lain bubalus bubalis yang ada di Kalimantan merupakan kerbau rawa yang dominan hidupnya di rawa, bahkan kandangnya di bangun di tengah rawa-rawa.

Tanaman rumput rawah yang melimpah biasanya di manfaatkan kerbau untuk makan dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Kelebihan lainnya yaitu kerbau jadi lebih bersih di karenakan sambil makan rumput mereka sekaligus membersihkan diri di rawa.

Kerbau Rawa Kalimantan

Kerbau memang senang berkubang di air atau di lumpur. Bagi kerbau rawa aktifitas ini bisa dilakukan sambil makan. Proses kerbau berendam ini bertujuan untuk mendinginkan suhu tubuh dikarenakan kerbau tidak bisa mengluarkan keringat, selain itu kerbau juga di golongkan sebagai hewan tropik yang daya tahannya terhadap panas tergolong rendah. Zona nyaman pada kerbau berkisar di suhu antara 15-21°C.

Kerbau akan stress bila suhu sudah di atas 24°C sedangkan berendam di lumpur akan melindungi kerbau dari paparan panas matahari dan menghilangkan parasit.

Kerbau juga merupakan hewan memamahbiak seperti sapi, kambing dan domba yang berarti mereka akan menguyah rumput selama puluhan kali seblum akhirnya di telan. Semakin tua usia kerbau semakin lama mereka menguyah rumput. Kerbau yang di budidayakan di Kalimantan ini juga di semprot obat penghilang kutu yang merugikan kerbau.

Pacuan Kerbau Rawa

Sejak tahun 2010 pacuan kerbau rawa tidak lg bersifat kompetisi dan dirutinkan oleh kabupaten Hulu Sungai Utara, balapan hanya di lakukan sebagai pengisi waktu luang dan ajang adu tangkas. Sebanyak 1 atau 2x dalam setahun para peternak yang swasembada untuk melestarikan kegiatan pacuan kerbau rawa ini.

Tidak ada gelar juara ataupun syarat khusus dalam berpartisipasi yang terpenting adalah jantan berusia di atas 3 tahun dengan bobot lebih dari 120 kg. Populasi kerbau rawa di Indonesia tidak banyak, salah satunya berada di Kecamatan Pamingkir, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Ada sekitar 8.000 kerbau rawa yg di pelihara warga di 7 desa, memelihara kerbau ini menjadi pencarian pokok masyarakat desa, harga jual per ekornya mencapai 14jt/ekor menjadikannya bisnis yg menggiurkan.

Perbedaan Kerbau Rawa Dan Kerbau Darat

Fisik antara kerbau rawa dan darat sedikit berbeda, kerbau rawa memiliko tanduk yang lebih panjang dan memiliki kulit abu-abu kecoklatan. Ini akibat seringnya kerbau berjemur di air rawa yg berlumpur.

Kandang Kerbau Rawa

Kandang kerbau rawa digunakan hanya untuk berkumpul di tengah rawa dan saat malam hari. Pada pukul 7-8 pagi kerbau akan dikeluarkan dari kalang. Kalang sendiri adalah bahasa daerah untuk menyebutkan kandang kerbau diatas rawa yg terbuat dari kayu ulin. Kekuatan kayu ulin juga sudah teruji bahkan semakin lama terendam lumpur maka semakin kuat kayunya.

Sistem Pengembalaan Kerbau Rawa

Kerbau rawa hanya bisa berenang selama maksimal 5 jam, sambil melihat kerbau makan dan berenang peternak memantau kerbau mereka agar tidak kelelahan dan mati, karena itu jika musim hujan kerbau tidak di lepas dari kalang. Jika musim kemarau akan dilepaskan berbulan-bulan.

Sistem ini memiliki kelemahan yaitu berkumpulnya kerbau sehat dan sakit belum lagi kerbau menjadi liar karena terlalu lama hidup di alam, biasanya kecap asin dan garam di berikan selama 1 minggu dan kembali jinak walaupun hidup liar di alam. Pemberiannya cukup di tuang di mulut kerbau dan lidahnya akan menjilati kecap dan garam ini.

Setelah kembali jinak, vitamin kemudian diberikan rutin selama sebulan sekali.

Demikian artikel mengenai kerbau rawa kalimantan. Semoga bermanfaat. Terimakasih.