Dibalik lezatnya ayam goreng disana tersimpan beberapa perjuangan peternak dan manis serta pahitnya bisnis usaha ayam potong, mulai dari hulu ke hilir ayam potong bisa di jadikan bisnis. Mulai dari awal datang DOC datang kardusnya bisa di jual, lalu dagingnya bisa di jual sesuai standar harga pasar, setelahnya kotorannya bisa dikeruk dan dijual untuk pupuk perkebunan. Bisnis paling besar adalah di daging ayam potong. Dimana kita akan bahas disini menjadi penjual dan peternak.
Bisnis Usaha Ayam Potong Menjadi Penjual
Keuntungan menjadi penjual atau bakul atau bandar ayam punya keuntungan yang sangat menjanjikan, keuntungannya adalah,
- Hasil yang lebih cepat dari pada memelihara dari awal
- Keuntungan besar jika dapat ayam afkir atau kosong kandang
- Bisa menstok ayam dan menjual lebih tinggi.
- Harga jual lebih tinggi lg jika di olah menjadi makanan atau bentuk frozen.
Sedangkan kelemahan bisnis ayam potong sebagai penjual ayam
- Rawan dihutangi atau di tidak di bayar tagihan penjual di pasar, beda halnya kalau kita menjual langsung dan mengorderkan ke perusahaan atau pemotongan atau juga ke rumah makan.
- Jika mendapat ayam sakit atau yang telah terkena virus kematian akan lebih tinggi ketika sampai di tempat pemotongan. Tetapi biasanya kita bisa complain ke Marketing kemitraan penjual dan mendapat harga potongan.
- Juga harus jeli liat ayam sakit atau normal. Karena harganya yang beda juga harus lebih cepat dipotong dan tidak bisa di besarkan dan di stok.
- Jika terjadi kecelakaan ini yg tidak diinginkan dan mudah2an tidak terjadi, maka otomatis ayam akan ikut mati jika sampai mobil terguling.
- Data timbangan susut banyak, maka harus di pastikan di awal salter atau timbangan berfungsi normal.
- Ayam belum tentu laku satu hari karena melihat serapan pasar.
Analisa usahanya adalah contohnya sekarang harga di tingkat peternak 1 kg ayam di hargai 18.500-19.000 rupiah, dimana harga jual di pasar mencapai 30.000 an per 1 kg nya. Jika rata-rata pengambilan ayam dalam 1 mobil pickup bisa menampung 450 ekor bobot 1,5 kg. Maka modal awal :
450 * 1,5 kg * 18.500 = Rp. 12.487.500
Maka modal jual kita
450 * 1,5 kg * 33.000 = Rp. 22.275.000
Jd keuntungan bisnis ayam potong kita adalah Rp. 9.787.500 ini asumsi jika kita membeli langsung dari kantor kemitraan dan menjualnya langsung di pasaran.
Bisnis Usaha Ayam Potong Menjadi Peternak
Sedikit banyaknya sudah admin bahas keuntungan dan kelemahannya di artikel tentang Kemitraan Ayam BroilerKemitraan Ayam Broiler. Intinya bisa di jadikan patokan istilahnya rhpp
Yaitu modal awal
DOC + OVK + Pakan
Di kurangi dengan jumlah tonase dan daging yang terpanen di ayam.
Jika
DOC : 2000 (ekoran ayam) * 6500 ( Harga) = Rp. 13.000.000
OVK : Rp. 350 * 2000 = Rp. 700.000
Pakan : 129 (Karung) * 50 kg * 7.500 (Harga pakan/kg) = Rp 49.020.000
Jumlah Modal Awal yaitu : Rp. 62.720.000
Dengan tonase yang di dapat : 2,1 kg (bobot rata2) * 1950 * 17.500 ( harga kontrak/harga lapangan untuk mandiri) = Rp. 71. 662.500
Jadi Pendapatan Peternak dalam bisnis ayam pedaging adalah
Rp. 71.662.500 – 62.720.000 = Rp 8.942.500
Bisa di bayangkan kan dari usaha bisnis ayam pedaging menjadi penjual dan peternak lebih menguntungkan menjadi penjual dengan waktu yang dibutuhkn juga lebih cepat. Semoga bermamfaat.